Kota Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan bersama Lembaga Kemitraan Jakarta melakukan Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersaa memgenai Program Adaptation Fund. Program tersebut merupakan sebuah program dukungan pembiayaan proyek dan program yang membantu masyarakat rentan di negara berkembang untuk beradaptasi dengan perubahan iklim yang didirikan berdasarkan protokol Kyoto dari konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC). Penandatanganan MoU dilakukan secara simbolis oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid dan Direktur Eksekutif Kemitraan Jakarta, Laode M Syarif, berlangsung di Ruang Kresna Setda Kota Pekalongan, Rabu (20/4/2022).
Walikota Aaf menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada pihak Kemitraan Jakarta yang telah menunjuk Kota Pekalongan menjadi pilot project Program Adaptation Fund. Seperti diketahui, saat ini Kota Pekalongan sebagai salah satu kota di Indonesia yang terdampak perubahan iklim menjadi daerah yang mendapatkan perhatian dari Lembaga Kemitraan (Patnership for Governance Reform) untuk mendapat bantuan penanganan banjir rob sebesar Rp 86 miliar melalui program Adaptation Fund (AF).
“Kita sudah MoU dengan Kemitraan mengenai Adaptation Fund dimana Kota Pekalongan menjadi pilot project program ini. Mudah-mudahan, program ini bisa berjalan lancar dan berhasil untuk meminimalisir dampak bencana perubahan iklim di Kota Pekalongan, ” tutur Aaf.
Aaf menyebutkan, dalam penerapan Program Adaptation di Kota Pekalongan ini diantaranya dilakukan melalui penanaman mangrove, pembuatan tanggul, dan program antisipasi perubahan iklim lainnya. Aaf bersyukur, di Tahun 2022 ini dampak banjir Kota Pekalongan sudah semakin berkurang dibandingkan di tahun 2022 silam. Hal ini berkat program-program yang selama ini sudah dilakukan baik melalui pembangunan sumur pompa, pembuatan tanggul, dan program-program lainnya yang masih terus diupayakan. Mengingat, banjir yang disebabkan air hujan dan rob ini penanganannya jauh berbeda
“Banjir Kota Pekalongan di tahun 2020 silam ada 22 kelurahan terdampak banjir dari 27 kelurahan yang ada di Kota Pekalongan. Alhamdulillah, di tahun 2022 ini sudah mulai berkurang hanya masih 4 kelurahan yang masih terdampak banjir, dan masih kita upayakan terus agar bisa tuntas. Dengan adanya program Adaptation Fund ini mudah-mudahan bisa menjadi keberkahan bagi kita semua,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Kemitraan Jakarta, Laode M. Syarif menjelaskan, sebagaimana yang ditandatangani dalam MoU, ada beberapa kegiatan dalam Adaptation Fund yang akan digarap Kemitraan diantaranya membantu pembuatan tanggul yang desainnya saat ini tengah didiskusikan bersama, menanam dan memperkaya beberapa wilayah mangrove agar dampak rob tidak terlalu merusak lingkungan, melakukan beberapa megiatan pemberdayaan masyarakat agar kegiatan ekonomi di wilyah terdampak perubahan iklim bisa teratasi sedikit demi sedikit.
“Jadi, intinya kami membantu pemerintah menjalankan program-program perbaikan akibat dampak perubahan iklim di Kota Pekalongan,” ucap Laode.
Laode menerangkan, pendampingan yang dilakukan Kemitraan kepada sejumlah kelurahan terdampak banjir ini berlangsung selama 3 tahun mendatang.
“Proyek program Adaptation Fund ini akan dilakukan pendampingan hingga Tahun 2024 mendatang. Tetapi, kalau ada sumber pendanaan lain, Program Adaptation dari Kemitraan ini bisa terus berlanjut,” tandasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)