Hangatnya matahari pagi itu dimulai dengan gemuruh semangat banyak orang yang sudah berkumpul di lapangan Mataram, Kamis 20 Juli 2023 telah resmi dibuka Pameran Inovasi Kreatifitas Kota Pekalongan 2023 “Aksi Adaptasi Perubahan Iklim” oleh Walikota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid. Kegiatan kreativitas ini sebenarnya sudah rutin digelar oleh pemkot tetapi sempat ditiadakan karena adanya pandemi COVID-19. Setelah memasuki endemi, kami bekerja sama dengan Kemitraan melakukan pameran inovasi dan kreatifitas lagi agar aktivitas masyarakat menggeliat dan memulihkan perekonomian. Ada dua komponen penting dalam kegiatan pameran ini yaitu acara inti berupa pameran inovasi dan kreativitas pembangunan dan aksi adaptasi perubahan iklim dengan sub tema kolaborasi penanganan banjir rob dan tata kelola air. Diharapkan dengan kegiatan ini seluruh elemen masyarakat kota Pekalongan lebih kreatif dalam membuat sebuah inovasi yang semakin memudahkan kehidupan sekaligus tetap memperhatikan dari sisi lingkungan yang harus terus dijaga terutama dari dampak perubahan iklim yang semakin terasa.
Salah satu yang memegang peran penting dalam upaya meningkatkan kreatifitas dan mengurangi dampak perubahan iklim adalah komunitas, sebuah kelompok masyarakat yang memiliki minat, bakat dan tujuan Bersama. Ada puluhan komunitas di Kota Pekalongan, memang sebelumnya beberapa mati suri dikarenakan dahsyatnya pandemic COVID-19, namun tahun ini sudah banyak yang mulai beradaptasi dan bergerak aktif untuk mengenalkan komunitas sekaligus berkegiatan dengan ikut serta dalam event kali ini. Ada delapan komunitas yang hadir, seperti komunitas yang fokus ke lingkungan seperti Komunitas Peduli Kali Loji (KPKL), World CleanUp Day (WCD), Sapulidi, Saka Kalpataru, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU (LPBI-NU), serta komunitas yang fokus untuk memberdayakan kelompok rentan seperti Gerakan Peduli Anak Difabel (GPAD), Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA).
Banyak cara yang dilakukan stand komunitas untuk menarik perhatian pengunjung untuk bersedia melihat stand mereka. LPBI-NU dengan bangga memamerkan motor listrik mereka dan dengan senang hati memperbolehkan pengunjung untuk mencoba menggunakan motor listrik tersebut. GPAD dengan memberikan tes mata gratis dan belajar sekaligus praktek bahasa isyarat gratis secara langsung. WCD dengan membuat kampanye mengumpulkan botol plastik dapat ditukarkan dengan telur gratis dan masih banyak yang lain.
Pembelajaran yang dapat diambil, setiap elemen masyarakat kota Pekalongan mempunyai peran dan tanggungjawab masing-masing untuk mengurangi dampak perubahan iklim, tidak hanya mengandalkan pemerintah. Perlu adanya langkah-langkah kecil untuk menuju sebuah perubahan besar. Kolaborasi juga memegang peranan penting untuk saling mendukung dan mengurangi kekurangan masing-masing untuk menuju masyarakat Tangguh dalam menghadapi dampak perubahan iklim.