Jumat 8 Januari 2021 Kelurahan Kandang Panjang mengadakan kegiatan nonton bareng (nobar) film SEMES7A dan diskusi bersama untuk membahas pesan dari film SEMES7A, Kegiatan ini merupakan upaya penyadartahuan terhadap kaum muda khususnya pelajar terkait isu perubahan iklim yang terjadi di kota Pekalongan.
Film “SEMES7A” merupakan film dokumenter karya sutradara Chairun Nissa dan diproduseri oleh Nikolas Saputra ini masuk nominasi film dokumenter terbaik FFI 2018. Film yang bercerita tentang tujuh sosok dari tujuh provinsi di Indonesia mampu menarik perhatian peserta nobar yang ada di kelurahan kandang panjang. Mulai dari tokoh pertama Tjokorda Raka Kerthysa, seorang tokoh budaya di Ubud, Bali, bersama segenap umat Hindu menjadikan momentum Hari Raya Nyepi sebagai hari istirahat alam semesta. Sampai pada tokoh yang terakhir Soraya Cassandra, petani kota pendiri Kebun Kumara, Jakarta. Pemuda kandang panjang fokus menyimak setiap cerita dari masing-masih tokoh, karena di film ini mereka tidak hanya belajar tentang perjuangan ketujuh tokoh untuk menjaga iklim, tetapi juga belajar tentang keberagaman budaya, agama, dan toleransi.
Setelah selesai menonton film yang berdurasi 88 menit tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan Forum Grup Diskusi (FGD). Kegiatan FGD dipandu oleh Nur Khasanah. Ada tiga pertanyaan yang diajukan sebagai pemantik FGD pada setiap kelompok. Pertanyaan pertama, terkait tentang apa pesan dari film yang paling menginspirasi. Pertanyaan kedua, perserta diminta menyebutkan masalah lingkungan sekitar sebagai dampak krisis iklim. Pertanyaan ketiga, perserta diminta untuk membuat rencana aksi nyata terkait permasalahan yang muncul di pertanyaan kedua.
Pemuda Kandang Panjang tampak antusias dalam sesi diskusi. Mereka menyampaikan pendapatnya tanpa ragu dan berpikir panjang bagaimana cara menanggulangi permasalahan krisis iklim yang ada di lingkungan sekitar. Seperti jawaban perwakilan peserta nobar kurang sadarnya akan dampak penggunaan plastik yang berlebih terutama pada penggunaan botol air mineral dan plastik dari bungkus makanan ringan dan juga menyampaikan aksi nyata yang akan mereka lakukan, yakni mengampanyekan gerakan bawa botol minum dari rumah dan mengurangi penggunan sampah plastik.
Dari berbagai hasil diskusi peserta nobar (pemuda kandang panjang) pemandu mencoba menarik benang merahnya dibantu oleh syariful mal agar hasil diskusi dari kegiatan nonton bareng film “Semesta” ini bisa menjadi aksi nyata yang bisa diimplementasikan sebagai program gerakan di kandang panjang. Dari hasil simpulan diskusi ada beberapa aksi nyata yang akan diwujudkan oleh Pemuda Kandang Panjang Kota Pekalongan. Antara lain, rencana untuk melakukan gerakan bawa botol minum sendiri dan mengampanyekan pengurangan penggunaan plastik.