KIBAS

 

Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Indonesia pada tanggal 10 Januari 2024, POKJA PI Kelurahan Padukuhan Kraton menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dari Eceng Gondok. Tumbuhan yang sering dikenal sebagai hama itu bisa menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dalam menghadapi perubahan iklim di Pekalongan

Kelurahan Padukuhan Kraton merupakan salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Salah satu potensi yang dimiliki oleh Kelurahan Padukuhan Kraton adalah tumbuhan Eceng Gondok yang biasa dianggap sebagai hama. Namun, di-Kelurahan Padukuhan Kraton, Eceng Gondok dimanfaatkan sebagai Pupuk Organik. Namun demikian, Produk Pupuk Eceng Gondok asal Kelurahan Padukuhan Kraton hanya masih digunakan oleh sebagian masyarakat dan cenderung belum dikenal warga Padukuhan Kraton secara keseluruhan. Maka dari itu melalui POKJA PI Padukuhan Kraton dengan pemanfaatan eceng gondok ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan juga aparat kelurahan dalam mengembangkan dan mempromosikan potensi yang dimiliki oleh Kelurahan Padukuhan Kraton.

Lurah Padukuhan Kraton Widya Putri mengatakan bahwa Eceng Gondok di Kelurahan Padukuhan Kraton sendiri merupakan tumbuhan yang cukup terkenal di kalangan masyarakat. Setelah melakukan beberapa kali survei, ditemukan bahwa yang menjadi permasalahan di Kelurahan ini adalah eceng gondok yang seringkali menjadi hama dan tumbuhan ini juga jika dibiarkan lama kelamaan akan membusuk di perairan sehingga mengakibatkan permukaan sungai dangkal dan menjadikan wilayah  ini dilanda banjir karena air sungai yang meluap. Maka dari itu, POKJA PI Kelurahan Padukuhan Kraton membantu masyarakat untuk memanfaatkan tumbuhan ini dengan membuat sebuah produk Pupuk Eceng Gondok yang ramah lingkungan dan juga melaksanakan pemasaran yang lebih efektif agar produk Pupuk Eceng Gondok Kelurahan Padukuhan Kraton lebih banyak dikenal oleh orang-orang.

Menurut Slamet salah satu anggota POKJA PI menuturkan bahwa hal ini dilakukan mulai dari pengambilan Eceng Gondok di Sungai Bremi hingga pembuatan Pupuk Eceng Gondok yang terbagi menjadi beberapa tahap dan dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama yakni sekitar dua minggu hingga satu bulan.

Terdapat beberapa tahap yang dilakukan dalam proses pembuatan Eceng Gondok. Tahap pertama adalah pengambilan Eceng Gondok di wilayah perairan sepanjang Kali Bremi. Setelah Eceng Gondok terkumpul, proses selanjutnya adalah menghaluskan Eceng Gondok menggunakan mesin penghalus.

Setelah Eceng Gondok halus, maka campuran tersebut akan diratakan setinggi 30 cm, setelah ditumpuk, Eceng Gondok yang telah halus tersebut akan disiram menggunakan EM4 untuk proses pengkomposan.

Setelah tumpukan eceng gondok disiram menggunakan EM4, diatasnya kemudian ditambahkan lagi tumpukan Eceng Gondok yang telah dihaluskan setinggi 30 cm dan disiram lagi menggunakan EM4. Lakukan proses sebelumnya hingga tumpukan ketiga. Setelah tumpukan ketiga disiram menggunakan EM4, tumpukan eceng gondok tersebut kemudian ditutup agar tumpukan Eceng Gondok tidak terkena udara dan proses pengkomposan dapat terjadi. Proses ini dilakukan dalam waktu 2 minggu-1 bulan, hingga campuran Eceng Gondok , Setelah proses pengkomposan terjadi, maka akan dilakukan proses penggilingan sekali lagi. Setelah Pupuk menjadi lebih halus, maka tahap terakhir adalah tahap pengayakan agar Pupuk Eceng Gondok menjadi lebih halus lagi. Setelah Pupuk Eceng Gondok di ayak, maka hasil ayakan tersebut akan dikemas kedalam plastik kemasan dan siap untuk digunakan.

Aksi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat kelurahan padukuhan kraton, dan Segenap Tokoh masyarakat yang mendukung kegiatan ini bertekad melanjutkan pembuatan pupuk ini guna mengurangi populasi hama Eceng Gondok yang ada di Padukuhan Kraton sekaligus mengurangi penggunaan pupuk kimia untuk tanaman agar lebih hemat dan ramah lingkungan.