Bencana rob yang terjadi dari beberapa tahun yang lalu sangat berdampak buat warga terutama warga yang berada dekat dengan pantai. Tentunya lebih banyak dampak negatifnya daripada dampak positifnya, karena selain merusak bangunan rumah dan fasilitas yang ada didalam rumah, rob juga membuat banyak warga yang kehilangan mata pencarian karena lokasi mereka mencari nafkah tergenang air.
Lurah Kandang Panjang menuturkan “Banyak warganya yang harus berhenti berjualan karena lokasi warungnya terendam air rob.Ada juga yang harus meninggalkan rumahnya dan pindah ke lokasi yang lebih aman dari rob agar mereka hidup lebih baik” pungkas Amat Fauzan. Anak-anak sekolah juga banyak yang tidak masuk sekolah karena akses jalan menuju ke sekolah tergenang air yang tentunya tidak bisa dilewati.
Untuk menanggulangi rob Kelompok Kerja Perubahan Iklim bersama Pemerintah Kota Pekalongan, Babinkamtibnas, PKK, Karang Taruna, BKM, LPM, APSARA (Asosiasi Pemuda Salam Manis Raya), KATANA dan Kobar melaksanakan kegiatan penanaman mangrove dipesisir kandang panjang. Penanaman ini dilakukan 2 tahap yakni tahap I pada bulan September 2022 penanaman sejumlah 11.800 Bibit brayo (Avicenna Marina) dan pada bulan Juni 2023 penanaman 2000 bibit brayo (Avicenna Marina) dan 2000 bakau (Rhizophora Mucronata). Pengadaan bibit tersebut disupport oleh Kemitraan partnership.
Pemerintah kota melalui Walikota Pekalongan berharap dengan penanaman mangrove ini dapat menanggulangi bencana rob diwilayah pesisir utara khususnya daerah Kandang Panjang sehingga nantinya warga dapat beraktifitas kembali seperti semula.