PEKALONGAN, KIBAS – Supri selaku penyandang disabilitas netra, menjelaskan bahwa disabilitas sangat kesulitan dalam mendapatkan akses di dalam desa karna jalan guiding blok untuk disabilitas netra hanya terdapat di area kota misalnya seperti di jalan trotoar dan alun-alun setempat.
“Hal tersebut terjadi dikarenakan tidak saling bersinergi antara pihak warga setempat dan pemerintah dalam pengadaan mobilitas disabilitas yang ada di dalam desa” ujar pak supri.
Penyandang disabilitas rentan terdampak, bahkan rentan mengalami kematian saat terjadi bencana dikarenakan salah satu faktornya seperti kurangnya akses.
Hal tersebut disampaikan ketua Rt di Desa Panjang Baru sebagai bentuk refleksi kemanusiaan dalam rapat di Kelurahan Panjang Baru, pada Selasa (16/april/2024).
“Dampak banjir/rob ini dapat menyebabkan warga kesulitan dalam melakukan aktivitas sosial maupun bekerja, apalagi penyandang disabilitas yang mana mereka benar-benar tidak adanya akses untuk disabilitas,” terang asep selaku tetangga supri.
“Rapat yang diselengarakan di Kelurahan Panjang Baru dalam refleksi kemanusiaan tersebut di harapkan dapat membantu kebutuhan teman-teman disabilitas terutama pada bagian akses di dalam desa agar kedepannya lebih baik, dan di harapkan peran pemerintah dan warga setempat juga ikut andil agar tirciptanya lingkungan yg inklusif dan inklusi,” ujar supri selaku perwakilan disabilitas di Desa Panjang Baru.