Akhir Desember 2022, “negara air” menyerang “negara batik”.
Pabean adalah suatu daerah di Kelurahan Padukuhan Kraton, Kota Pekalongan yang mayoritas penduduknya menjadi pengrajin batik. Jika “negara air” menyerang, penduduk “negara batik” tidak bisa melanjutkan pekerjaannya, karena di dalam rumah tinggal dan rumah produksi kerajian banjir hingga 40cm dan di jalan utama sekitar 20cm. Tapi banyak warga yang masih setia meneruskan pekerjaannya seperti menyolet, mewarnai batik memakai bambu.
Pabean memiliki sosok wanita tangguh bernama Ibu Rokhimin. Walaupun banjir besar yang tak dapt dilewati kendaraan bermotor, Ibu Rokhimin tetap berangkat ke kantor kelurahan. Ia berkegiatan Piket Bencana Alam (PBA). Pernah, pada suatu ketika, ia menuju kantor dengan sepeda dengan rantai yang putus, padahal beliau sudah setengah perjalanan untuk sampai ke kelurahan. Pada akhirnya, Bu Mimin menuntun sepedanya ke rumah dan mengganti dengan sepeda milik suaminya.
Ibu Rokhimin bisa dibilang wanita tangguh bencana. Ia tidak pernah mengeluh capek dan rela dimintai pertolongan. Perempuan ini humble terhadap semua orang. Pernah ada beberapa donatur memberikan nasi bungkus dan dia bersedia mengantarkan bantuan pada pukul 18.30, namun, banjir bertambah tinggi mencapai 55cm dan dia jalan kaki sekitar 2km menerjang banjir.
Penulis: Keisha Rizky (2024)