KIBAS

Kota Pekalongan – 150 pemuda- pemudi peduli lingkungan yang tergabung dalam Komunitas Kolaborasi Aksi Generasi Muda (KOBAR) Pekalongan melaksanakan upaya penyelamatan lingkungan berupa Aksi Penanaman 1000 bibit mangrove jenis Rhizophora Mucronata di lahan bekas tambak yang ada di Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Minggu (7/7/2024). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) KOBAR yang tahun 2024 ini memasuki usia ke-2 tahun. Kegiatan ini turut melibatkan Himpunan Mahasiswa  Program Studi (HMPS) Ekonomi Syariah  UIN Gus Dur Kota Pekalongan dan mahasiswa-mahasiswi UNNES Semarang serta IPB Bogor yang tengah melaksanakan KKN Tematik di wilayah tersebut.

Ketua KOBAR Pekalongan, Muhammad Faisal Latif mengungkapkan bahwa, kegiatan aksi penanaman mangrove di Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara ini merupakan rangkaian kegiatan Harlah KOBAR Pekalongan yg ke-2 tahun, dimana sehari sebelumnya telah melaksanakan workshop dengan BPBD dan komunitas, kemudian ditindaklanjuti dengan aksi nyata di lapangan.

“Peserta yang kami libatkan ada dari perwakilan beberapa komunitas peduli lingkungan, mahasiswa-mahasiswi UIN Gus Dur Pekalongan, UNNES Semarang, dan IPB Bogor yang tengah melaksanakan KKN di Kelurahan Degayu,”ucapnya.

Latif menyebutkan, jumlah mangrove yang ditanam kali ini sebanyak 1000 bibit mangrove jenis Rhizophora Mucronata. Mangrove ini dipilih karena memiliki ketahanan yang lebih baik saat ditanam di pesisir dan di lahan terdampak rob serta mampu memberikan perlindungan ekosistem di sekitarnya seperti udang, kepiting dan ikan. KOBAR sendiri telah menggalakkan upaya peduli lingkungan berupa penanaman mangrove di wilayah Degayu sejak Tahun 2022, yang berawal dari adanya program adaptasi perubahan iklim dari Kemitraan Indonesia. Kemudian, KOBAR turut berkolaborasi di dalamnya bersama perangkat kelurahan setempat. Pihaknya berharap, langkah positif ini bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga ekosistem alam dan sebagai upaya menyelamatkan Kota Pekalongan akibat dampak perubahan iklim.

“Yang sudah ditanam disini, sebelumnya sudah ada sekitar 4.500 bibit mangrove. Namun, sebagian sudah ada yang mati dan kurang tumbuh optimal dan hanya 30 persen yang tersisa. Sehingga,  kami lakukan upaya penanaman kembali di wilayah ini. Kami berharap, dengan adanya kegiatan penanaman ini, Kelurahan Degayu bisa menjadi wilayah percontohan wisata mangrove yang baik semacam Mini Pekalongan Mangrove Park (PMP) seperti yang ada di Kelurahan Kandang Panjang yang didalamnya ada wisata edukasi jenis-jenis mangrove yang berbeda,”harapnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Ekonomi Syariah UIN Gus Dur, Muhammad Aris Syafi’i, M.E.I. menyambut baik adanya kegiatan penanaman mangrove yang turut melibatkan mahasiswa-mahasiswinya dalam rangka membantu menanggulangi bencana rob yang ada di Kota Pekalongan. Kegiatan ini juga dinilai sebagai upaya edukasi kepada masyarakat terutama mahasiswa-mahasiswinya tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan ikut andil mengatasi permasalahan pemanasan global yang saat ini dihadapi Indonesia.

“Permasalahan di Kota Pekalongan ini diantaranya adanya rob dan penurunan muka tanah, sehingga banyak daratan dan lahan yang semula produktif kini terdampak dan tidak bisa digunakan lagi. Kami menyambut positif kegiatan ini sebagai suatu kegiatan kolaborasi bersama dalam upaya pelestarian alam yang berkelanjutan,”pungkasnya.