KIBAS

Perubahan iklim dapat memiliki dampak yang signifikan pada difabel di kelurahan. Difabel sering kali merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim karena keterbatasan fisik, mental, atau sensorik mereka. Berikut beberapa dampak perubahan iklim yang mungkin terjadi pada difabel di tingkat kelurahan:

1. Aksesibilitas Fisik: Perubahan iklim seperti banjir, tanah longsor, atau badai dapat menyulitkan akses fisik difabel ke fasilitas umum seperti jalan, trotoar, dan bangunan. Hal ini dapat membatasi mobilitas mereka dan meningkatkan risiko cedera atau terisolasi.

2. Kesehatan dan Kesejahteraan: Difabel mungkin lebih rentan terhadap kondisi kesehatan yang memburuk akibat perubahan iklim, seperti meningkatnya suhu yang ekstrem atau penyebaran penyakit yang terkait dengan air dan sanitasi yang buruk setelah bencana alam.

3. Akses Terhadap Informasi dan Peringatan Dini: Difabel mungkin kesulitan mendapatkan informasi dan peringatan dini tentang bencana alam atau ancaman lain yang terkait dengan perubahan iklim. Keterbatasan aksesibilitas informasi bisa membuat mereka kurang siap menghadapi situasi darurat.

4. Dukungan dan Layanan: Perubahan iklim dapat mengganggu layanan dan dukungan yang penting bagi difabel, seperti layanan transportasi publik yang terganggu atau fasilitas kesehatan yang overload akibat bencana alam. Ini dapat meningkatkan risiko isolasi sosial dan kehilangan akses terhadap perawatan kesehatan dan bantuan lainnya.

5. Ketersediaan Sumber Daya: Perubahan iklim juga dapat mengurangi ketersediaan sumber daya ekonomi dan sosial yang penting bagi difabel dan keluarga mereka, seperti akses terhadap air bersih, makanan, dan tempat tinggal yang aman.

Untuk mengatasi dampak perubahan iklim pada difabel di kelurahan, diperlukan pendekatan inklusif yang memperhitungkan kebutuhan dan kapasitas difabel dalam perencanaan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Ini termasuk peningkatan aksesibilitas fisik, penyediaan informasi dan peringatan dini yang mudah diakses, memperkuat layanan dan dukungan bagi difabel, serta memastikan bahwa kebijakan dan program perubahan iklim bersifat inklusif dan mengakomodasi kebutuhan difabel. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan komunitas difabel sangat penting dalam upaya ini.