KIBAS

Krisis iklim membuat Kota Pekalongan akan tenggelam pada tahun 2036. Penyebabnya, permukaan tanah di Kota Pekalongan terus turun.

Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini Pekalongan berada pada ketinggian sekitar 100 cm di atas permukaan laut. Bila setiap tahun Pekalongan rata rata mengalami penurunan muka tanah 6 cm, maka diprediksi tahun 2036 Pekalongan akan tenggelam. Penurunan tanah ini merupakan salah satu ancaman bencana yang terjadi dalam waktu yang relatif lama (silent killer), namun berdampak cukup luas yang umumnya terjadi di wilayah-wilayah perkotaan, industri, dan pemukiman padat.

Dampak yang terjadi di Kota Pekalongan salah satunya adalah banjir rob. Pemkot Pekalongan telah melakukan beberapa aksi untuk mencegahnya. Salah satunya melalui Program Blue Deal untuk menangani banjir rob yang terjadi sejak 12 tahun terakhir ini. Program Blue Deal ini bakal dikerjakan dengan menggandeng komunitas dan lembaga peduli lingkungan.

Meski demikian, ada segelintir warga yang memilih bertahan dengan berbagai alasan, salah satunya faktor ekonomi. Padahal jika penurunan muka air tanah terjadi terus-menerus, bukan tidak mungkin daratan seperti Pekalongan tenggelam lebih cepat.

“Kita kerja sama dengan komunitas dan lembaga penggiat peduli lingkungan dari Program Adaptation Fund (AF) KEMITRAAN, Mercy Corps Indonesia (MCI) dan Earthworm Foundation Indonesia (EFI). Kita juga libatkan tim teknis dari Dutch Water Authority (DWA) atau Dewan Air Belanda untuk membantu percepatan penanganan banjir dan rob dalam bentuk kerja sama Blue Deal,” kata Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid.