KIBAS

Pekalongan  – Siswa Madrasah Salafiyah  Ibtidaiyah ( MSI ) 17 Pabean, Pekalongan  kembali mengikuti pembelajaran secara daring. Sebab, sekolah mereka diterjang banjir sejak, Kamis (7/3/2024). Banjir merendam gedung sekolah di Desa Pabean, Kecamatan Pekalongan Utara. Banjir terjadi setelah guyuran hujan deras yang melanda kawasan Pekalongan beberapa hari terakhir.

“Iya Mas, banjir sejak Kamis kemarin,” kata Kepala Sekolah MSI 17 Pabean Pekalongan, Miftah Murahamah  saat dikonfirmasi Portal Pekalongan, Jum’at (8/3/2024).

Pantauan Potral Pekalongan hingga Sabtu (9/3/2024), genangan air masih setinggi lutut orang dewasa. Maka, untuk sementara proses pembelajaran di sekolah ini dilangsungkan secara daring. Menurut Miftah , hal ini dilakukan demi keamanan dan kenyamanan belajar. Rencananya, pembelajaran secara daring dilakukan hingga banjir surut.
“Untuk sementara daring semua kelas. Kami juga sudah berkomunikasi dengan Camat Pekalongan agar banjir bisa segera teratasi,” ujarnya.

Hujan dengan intensitas tinggi tidak hanya membuat wilayah Pabean tergenang. Selain Pabean, Wilayah Krapyak, Kandang Panjang,  Bandengan,  dan Padukuhan Kraton pada pertigaan Jalan Raya Patriot, tepatnya di Depan STIMIK Widya Pratama  juga tergenang air.  Ketinggian rata-rata mencapai 50 cm hingga 60 cm.

Pengguna jalan yang melintas di Jalan Patriot pun terganggu karena tingginya genangan. Selain itu, puluhan siswa SMA 3 Pekalongan yang melintas hendak ke sekolah juga harus berjibaku menembus banjir.

“Hujan selama dua hari ini membuat kondisi seperti ini (banjir),” kata Ali, warga Padukuhan Kraton.

Warga menilai, banjir di Jalan Patriot ini terjadi lantaran saluran air yang ada di hilir terjadi sedimentasi. Banjir di Pekalongan kali ini terhitung cukup parah dan genangannya bertahan cukup lebih lama. Warga berharap, pemerintah daerah tanggap dengan kondisi ini. Karena tidak hanya persoalan jalan yang perlu diperbaiki, tapi saluran air juga harus dikembalikan.
“Tidak pernah diperbaiki, tapi sebaliknya saluran itu banyak yang tersumbat,” pungkasnya.

 

Penulis; Ummu Fitriyati Zuhroh