Banjir di Kelurahan Panjang Baru biasa dilanda setiap tahunnya. Disebabkan oleh curah hujan yang tinggi maupun kenaikan air laut. Banyak masyarakat yang terdampak banjir termasuk pedagang keliling. Ketinggian banjir yang ada di Kelurahan Panjang Baru mencapai 70 centimeter pada kamis (11/04/2022). Pedagang keliling biasa melakukan aktivitasnya menggunakan sepeda maupun montor. Karena banjir terjadi akibatnya para pedagang mengalami hambatan untuk melakukan aktivitasnya.
Salah seorang warga yang bernama ibu Tini yang berusia 40 tahun mempunyai 2 anak, ia merupakan seorang ibu rumah tangga yang melakukan aktivitas berdagang untuk membantu perekonomian keluarganya. Ia biasa perdagang sayur keliling kampung menggunakan montor menawarkan dagangannya pada warga, ia menuturkan bahwa banjir yang melanda tahunan ini tidak bisa pasrah begitu saja, ia harus bisa memutar otak agar bisa makan
“Saya sudah terbiasa untuk beraktivitas, banjir seperti ini kalau saya tidak berdagang, saya dan keluarga tidak makan. Saya mencoba untuk memutar otak agar banjir ini tidak menghalangi aktivitas saya. Untuk itu saya berdagang sayur keliling kampung menggunakan kapal kayu tanpa mesin milik suami saya untuk berdagang” ujar ibu Tini
Berdagang menggunakan kapal merupakan sebuah kondisi yang jarang dijumpai pada wilayah Kelurahan Panjang Baru. Pada dasarnya berdagang menggunakan kapal merupakan salah satu bentuk penyesuaian diri terhadap perubahan kondisi yang telah dialami. Sehingga warga Kelurahan Panjang Baru mulai berpikir kreatif dan berinovasi.
“Saya merasa terbantu dengan adanya pedagang yang menggunakan kapal seperti ini. Banjir yang cukup tinggi mengakibatkan saya mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas. Biasanya saya belanja ke warung, tapi karena banjir seperti ini saya seperti enggan untuk keluar rumah” tutur ibu Ria selaku pembeli sayur keliling