KIBAS

 

Memperingati Hari Menanam Pohon Nasional yang diperingati setiap tanggal 28 November, jajaran Pemerintah Kota Pekalongan bersama instansi terkait lainnya menggalakkan kegiatan menanam pohon bersama, yang dirangkai dalam Kegiatan Sarasehan Sepeda K3 dan Penyerahan Lomba Sekolah Adiwiyata dan Lomba Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) Tingkat Kota Pekalongan, berlangsung di Halaman SMP Negeri 10 Kota Pekalongan, Jumat (25/11/2022).

Hadir mewakili Walikota Pekalongan, Hj Sri Ruminingsih selaku Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda, Soesilo, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Erli Nufiati, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Joko Purnomo, dan sejumlah kepala dinas, camat, hingga lurah, TNI, Polri, dan komunitas pegiat lingkungan yang ada di Kota Pekalongan.

Sekda Ning, sapaan akrabnya menyampaikan bahwa, Hari Menanam Pohon Indonesia ditetapkan Presiden melalui Keppres Nomor 24 Tahun 2008. Sejarah tersebut lahir dari dampak aksi Penanaman Pohon pada tahun 2007 yang  menghasilkan banyak pohon tertanam. Sehingga, menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan bersama stakeholder terkait menanam pohon secara simbolis di SMP N 10 Pekalongan dan dilanjutkan di tanah aset Kelurahan Klego serta lokasi-lokasi lain.

“Pada hari ini kami melakukan penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia yang jatuh pada 28 November. Kami berharap, momentum ini juga menjadi suatu gerakan menanam pohon di Indonesia khususnya di Kota Pekalongan, mengingat banyak sekali manfaat dari penanaman pohon ini,” ucap Sekda Ning.

Menurutnya, kegiatan ini bertujuan salah satunya untuk menambah ruang terbuka hijau di Kota Pekalongan, mengurangi dampak perubahan iklim yang menyebabkan terjadinya perubahan cuaca yang tidak menentu, suhu udara menjadi semakin meningkat serta memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya alam dan lahan melalui penanaman pohon. Lanjutnya, pohon yang memproduksi oksigen akan bermanfaat bagi kehidupan bagi semua mahkluk hidup di bumi.

“Jadi, kalau kita menanam pohon dan pohonnya memproduksi oksigen, menyerap karbondioksida dan lain-lain sehingga udara yang dihasilkan juga akan bersih. Kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya dalam rangka penanggulangan perubahan iklim agar udara dan bumi ini tidak terlalu panas dengan banyak pohonnya,” tegasnya.

Sekda Ning menegaskan gelombang pasang tinggi (rob), banjir, pergeseran musim dan kekeringan merupakan salah satu fenomena perubahan iklim yang telah mengakibatkan bencana yang sering terjadi di wilayah Indonesia. Rob yang sering terjadi di wilayah Kota Pekalongan juga terjadi akibat perubahan iklim yang mengakibatkan penambahan tinggi air laut yang diiringi dengan penurunan muka tanah (Land Subsidence).

“Untuk itu, kami berharap, upaya-upaya pemerintah bersama masyarakat, dan komunitas, anak-anak sekolah, pemuda, bahwa dengan mulai menanam pohon ini menjadikan salah satu budaya masyarakat yang harus terus digalakkan bersama,” tegasnya.

Hal yang sama disampaikan  Kepala DLH Kota Pekalongan, Joko Purnomo, bahwa kegiatan Peringatan Hari Menanam Pohon dilaksanakan pada 28 November, namun di tingkat Kota Pekalongan dirangkai sekaligus Sarasehan K3 Jumat minggu ini dengan maksud agar pemerintah, OPD, dan masyarakat bisa melakukan penanaman pohon secara bersama-sama.

“Pohon ini sangat penting bagi kehidupan manusia, disamping untuk pengendali air hujan dan pencegahan banjir, pohon ini juga bisa memproduksi banyak kadar oksigen dan menyerap CO2 untuk diproduksi menjadi O2,” ungkap Joko.

Menurutnya, adapun bibit pohon yang ditanam pada peringatan Hari Menanam Pohon hari ini di area SMP N 10 Kota Pekalongan mayoritas bibit pohon mangga, sawo, jambu, dan sebagainya. Dilanjutkan, di area eks bengkok Kelurahan Klego (depan SMP N 10) sisi timur Sungai dengan 75 buah bibit pohon yang ditanam di tanah seluas 5000an meter.

“Sebelumnya, kami juga sudah memulai penanaman pohon sejumlah 172 bibit pohon langka, bantuan dari DLH Provinsi yang ditanam di 8 lokasi seperti Lapangan Mataram, Lapangan Jetayu, Alun-Alun, Bong Cino, Taman Nursery, Kerkop. Adapun tanaman langka tersebut diantaranya bibit pohon cempaka, sawo kecik, beringin, flamboyan, ketapang kencana, dan sebagainya,” tandasnya.