KIBAS

Nurhadi Ifanto, laki-laki berumur 42 tahun, kelahiran Kota Pekalongan yang biasa disapa Bang Jhon. Ia kerap dicap sebagai preman, karena profesinya mengelola lahan parkir dan lapak pedagang di sebuah pasar.

Sisi lain dari Bang Jhon yang banyak orang ketahui ialah, Ia seorang relawan yang aktif di bidang lingkungan dan sosial. Bang John rutin membagikan nasi bungkus untuk tuna wisma setiap malam Minggu. Kegiatan ini sudah berjalan selama hampir delapan tahun lamanya. Selain itu ia juga anggota dari Komunitas Peduli Kali Loji (KPKL). Ia Kerap menyuarakan kebersihan lingkungan dan isu-isu tentang perubahan iklim.

Siapa sangka, ia juga seorang aktivis sekaligus pengurus lembaga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) di Pekalongan, yang anggotanya adalah orang-orang yang terkena dampak perubahan iklim secara langsung. Banyak permasalahan nelayan yang sudah ia advokasi.

Kenapa sosok Bang Jhon ini peduli terhadap permasalahan yang ada di masyarakat? Dengan santai sambil menghisap sebatang rokok ia menjawab, “Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?”.

Obrolan sore hari di salah satu sudut pasar, Bang Jhon bercerita tentang kehidupan sehari-hari dan perjalanan hidup yang ia lalui. Terucap sebuah kalimat dari Bang Jhon yang membuat terngiang di telinga, “Ingat Boy, bumi beserta isinya itu bukan warisan dari nenek moyang, tapi itu titipan dari anak cucu kita, yang kelak harus kita kembalikan dengan kondisi yang lebih baik lagi”.

Yang membuat terkejut adalah kita membahas tentang utang manusia kepada Sang Pencipta. “Berapa macam buah dan berapa ton yang pernah kita konsumsi, lalu berapa banyak biji yang kita tanam kembali, berapa banyak pohon yang ditebang, dan berapa yang pernah kita tanam?” ujar Bang Jhon.

Lebih jauh Bang Jhon mengatakan, “Akibat ulah kita saat ini, bisa jadi anak cucu kita kelak cuma bisa menikmati durian dalam bentuk permen, dan melihat satwa punah dalam bentuk patung dan foto dari Google”.

Fantastik sekali, hingga membuat orang sekeliling terkejut dan tak menyangka, kalau kalimat itu keluar dari ucapan seorang preman seperti Bang Jhon.

Belajar dari kisah Bang Jhon, mari kita buka mata, buka hati, dan saatnya angkat bicara dan beraksi. Semoga cerita Bang Jhon ini bisa menginspirasi banyak orang, dan akan lahir serta tumbuh Bang Jhon-Bang Jhon yang lain.

KPKL
Author: KPKL