KIBAS

Berparas cantik, senyum penuh semangat, dan sorot mata yang menyimpan sejuta harapan merupakan sifat yang cocok untuk menggambarkan sosok Martini atau biasa dipanggil Tini, perempuan inspiratif dari Kelurahan Krapyak.

Dari kecil ia dikenal sebagai gadis yang periang, cerdas dan sopan. Berkat kegigihannya, Martini berprestasi sejak masih duduk di bangku sekolah. Ia menjadi juara karate perorangan putri pada kejuaraan INKAI – Ramada Cup I ( 1997 ), juara 2 lomba dongeng anak Islam PWA ( 2014 ), dan juara 2 lomba anak islam PWA Jateng ( 2014 ).

Tak hanya itu, ketika sudah berada di dunia kerjapun sosok Martini tetap berprestasi. Ia mendapatkan kembali rentetan prestasi, yakni juara 3 lomba bercerita dengan alat peraga Tingkat kota Pekalongan IGTKI-PGRI Kota Pekalongan (2023), dan juara 1 lomba Kreanova Kota Pekalongan (2023).

Walaupun ia sibuk sebagai pengajar di TK Sudirman 3 Pekalongan, single mom ini masih menyisihkan waktunya untuk berkontribusi kepada Masyarakat. Setiap sore, ia mengajar anak-anak pinggir Sungai Krapyak di sebuah Surau yang diberi nama Ruang Pintar Krapyak Kota Pekalongan, serta menjadi narasumber di berbagai pelatihan klasterisasi pengolahan ikan.

Tak hanya itu, Ia banyak mengikuti organisasi dan komunitas-komunitas kemasyarakatan seperti LPM Kelurahan Krapyak (Ketua), FLMP Kota Pekalongan (Bendaha), Poklahsar “ Moya Bahari Perdana” dan Gerai oleh-oleh Pekalongan (Bendahara), Pokdakan “Mina Karya” (Ketua) dan menjadi anggota Tangguh Bencana Kelurahan Krapyak.

Sosok Martini memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, khususnya lingkungan kelurahannya yang telah mengalami perubahan iklim. Banjir ROB yang melanda membuat ia terus berkontribusi membantu pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim itu melalui komunitas seperti POKJA Pi Kelurahan Krapyak yang didukung oleh lembaga KEMITRAAN.

Ia terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan seperti budidaya ikan (silvofishery) memanfaatkan lahan tidur di sekitar lahan milik Universitas Pekalongan (Unikal), pengembangan demplot urban farming di beberapa RW, budidaya lele dan urban farming di TPS2R Rusun Indah Krapyak, penataan eco-wisata berbasis alam, penataan ruang terbuka hijau di beberapa RW yang berada di Krapyak serta Pengolahan sampah dengan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle).

Martini memiliki harapan besar kepada pemerintah Pekalongan dan KEMITRAAN untuk selalu melakukan program-program baik yang berkaitan dengan penanganan lingkungan dan penanganan dampak perubahan iklim, untuk kemajuan Kota Pekalongan.

Dari cerita pengalama hidunya , Slogan Perempuan Pengabdi Negeri, sepertinya memang pantas disematkan kepada Perempuan bernama lengkap Martini Yuswinda ini.

Penulis;

Ummu Fitriyati Zuhroh ( Pokja PI Krapyak )