KIBAS

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Pekalongan menyambut baik adanya kegiatan Kunjungan 20 Negara Proyek Adaptation Fund (AF). Tentu hal ini akan memberikan manfaat untuk menyelesaikan permasalahan tentang perubahan iklim dan penurunan muka tanah.

Usai serangkaian talkshow dan galau diner di Hotel Padma Semarang, Asisten Administrasi Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Arif Sambodo mengaku menyambut baik dengan gelaran yang dilakukan oleh Kemitraan kerjasama dengan AF. “Kami sangat mengapresiasi upaya ini. Pasalnya kemampuan pemerintah provinsi data kota saja tak cukup untuk menyelesaikan permasalahan ini,” kata Arif.

Pemprov Jateng akan berupaya mendukung dengan baik, harapannya bukan hanya di Kota Pekalongan, nantinya bisa diterapkan di kabupaten atau kota lain melihat Pantai Utara Jawa Tengah banyak yang berpotensi rob atau lainnya. “Kami memiliki banyak peraturan gubernur untuk mendukung penyelesaian permasalahan lingkungan seperti pergup tentang rumah kaca, pembangunan rendah karbon, dan lain sebagainya untuk dijadikan payung hukum kegiatan ini,” kata Arif.

Kemudian, Mikko Ollikainen is the Head of the Adaptation Fund mengatakan, pihaknya bisa mereplikasikan dan melaksanakan program tersebut melalui Kemitraan. “Ini sebuah proyek yang cepat dilaksanakan sekitar 16 negara di dunia, dimana jika proyek ini berhasil dan nanti akan ada sebuah proyek lebih besar lagi melanjutkan proyek asli sebelumnya,” tandas Mikko.

Sementara itu, Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid menyampaikan Terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan perhatian untuk Kota Pekalongan. “Kota Pekalongan menjadi salah satu kota yang paling terdampak perubahan iklim, berbagai sektor seperti batik, perikanan, kuliner, dan lainnya terkena imbasnya. Rob selama sepuluh tahun terakhir ini belum terselesaikan dan makin parah. Memang tak bisa melawan alam tapi kami terus berusaha karena penelitian ITB Kota Pekalongan diramalkan tahun 2035 Kota Pekalongan tenggelam,” beber Aaf.

Aaf bersama dengan masyarakat dan tokoh masyarakat Kota Pekalongan menolak Kota Pekalongan tenggelam dengan berbagai usaha. Selama ini berbagai program seperti pembangunan tanggul, sumur pompa, penanaman mangrove, dan hal lainnya terus dilakukan untuk mengentaskan Kota Pekalongan dari rob. “Semoga melalui kegiatan ini, apalagi dengan menghadirkan delegasi 20 negara dapat membawa berkah bagi kami serta menyelesaikan permasalahan rob dan perubahan iklim di Kota Pekalongan,” tukas Aaf.

kemitraan
Author: kemitraan