KIBAS

Kelurahan Panjang Baru memiliki luas wilayah sekitar 11,117 Ha, terletak di pesisir utara jawa dengan topografi wilayah datar dan berbatasan dengan garis pantai. Kondisi ini menjadikannya rentan terkena ancaman banjir dan rob.

Mayoritas profesi penduduk adalah nelayan dan buruh. Salah satu persoalan warga yaitu kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di dalam masyarakat, salah satunya terkait sanitasi di wilayah Perumahan Sosial (Perumsos) di RW 07 yang menjadi pemukiman paling padat dan kumuh di Kota Pekalongan.

Sanitasi menjadi salah satu persoalan mendesak di Perumsos, walaupun tersedia tiga MCK Umum, tapi satu MCK rusak parah, satu selasai direhabilitasi tahun 2023 namun mengalami pengurangan kamar atau bilik. Dari dari tujuh MCK, saat ini menjadi hanya dua Mandi Cuci Kakus dengan kualitas air yang keruh, berwarna, dan berubah rasa.

Melihat kondisi demikian, program AF Pekalongan dengan pelaksana KEMITRAAN mengusulkan adanya renovasi MCK dengan bekerjasama pada pihak kelurahan. Saat ini, seluruh pemberkasan seperti Surat Pernyataan lahan yang sudah clear dan clean dari kelurahan, SK pembentukan kelompok atau pengurus yang akan merawat MCK, sampai salinan 270 KK dari seluruh masyarakat di wilayah Perumsos sudah terpenuhi dan menunggu proses selanjutnya untuk segera dilaksanakan pengerjaan perbaikan MCK.

Fokus program AF Pekalongan tidak hanya terkait kesehatan dan sanitasi masyarakat. Program memfokuskan terkait “manusianya” yang harus dikelola dan ditingkatkan kapasitasnya untuk menghadapi dampak perubahan iklim, agar nantinya setelah program selesai tetap dapat hidup mandiri tanpa harus bergantung dengan AF Pekalongan, salah satunya terkait pemberdayaan perempuan. Kegiatan terkait perempuan dimulai dari sosialisasi perubahan iklim dan pemahaman bagaimana adaptasi perubahan iklim dari tingkat RT, RW hingga kelurahan. Sosialisasi ini dilakukan lewat kegiatan non-formal seperti kegiatan Posyandu, PKK, arisan sampai pengajian.

Setelah terbangunnya kesadaran dan pemahaman terkait perubahan iklim, KEMITRAAN mendorong pembentukan Kelompok Kerja Perubahan Iklim (Pokja PI) tingkat kelurahan yang akan terhubung dengan Pokja PI tingkat Kota Pekalongan untuk bersama-sama mendorong Rencana Aksi Daerah – Adaptasi Perubahan Iklim (RAD – API). Pokja PI ini terbentuk dari perwakilan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) seperti Karangtaruna, PKK, Posyandu, LPM, BKM dan FKSS. Selain dari LKK, juga diambil beberapa tokoh masyarakat dan organisasi lain yang juga sudah bergerak di kelurahan seperti kelompok Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA).

Pokja PI menyusun rencana kerja yang  akan dilaksanakan berkolaborasi dengan LKK kelurahan, selain kegiatan sosialisasi perubahan iklim sampai ke tingkat tapak, Pokja juga berencana melakukan kegiatan pemilihan sampah yang memisahkan sampah non organik untuk dijadikan kerajinan bernilai ekonomi. Sedangkan sampah organik diolah menjadi pupuk kompos. Melalui bantuan bibit sayuran dari Dinas Pertanian Dan Pangan (Dinperpa), Pokja PI melakukan penanaman menggunakan media plastik atau galon bekas disekitar pekarangan rumah. Harapannya, selain kesehatan dan gizi masyarakat naik, hasil panen juga bisa jadi alternatif penambahan ekonomi masyarakat.

jiwa jumlah penduduk (2021)
0
kepala keluarga (2021)
0
penerima manfaat (2023)
0
penduduk perempuan
0%
perempuan penerima manfaat
0%