KIBAS

KEMITRAAN dan Pemerintah Kota Pekalongan Berkolaborasi Atasi Banjir Rob

Kota Pekalongan, 18 Juli 2024 – Lembaga Kemitraan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pekalongan dan masyarakat setempat dalam penanganan banjir rob yang telah menjadi masalah tahunan bagi warga Kandang Panjang. Sejumlah langkah strategis telah diambil untuk mengurangi dampak dan mencegah terulangnya bencana ini di masa mendatang. Dalam mengatasi banjir rob dikota Pekalongan, Kepala DPUPR, Bapak Bambang […]

Pokja PI Krapyak Lakukan Aksi Tanam Pohon dan Pembuatan Pupuk Kompos dari Daun Ketapang

Kegiatan Pembuatan Komposter Sederhana Sistem Ember Tumpuk dengan Memanfaatkan Daun Ketapang Kering dan Penanaman Pohon Buah Mangga Menggunakan Planter Bag di TK Sudirman 03 Krapyak

Kegiatan ini dilakukan pada 27 Maret 2024 pukul 10.00 WIB di TK Sudirman Krapyak. Sebagai informasi bahwa komposter ember tumpuk merupakan alat pemroses pupuk yang dibuat dengan menyatukan 2 buah ember yang disusun bertingkat. Dalam membuat komposter ini, pokja PI Krapyak memanfaatkan daun Ketapang kering yang berserakan di TK Sudirman 03 Krapyak agar tidak melulu dibakar. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan komposter yaitu 3 buah ember lengkap dengan tutup, kran air, pisau, solder, gunting, lem pipa, EM4 dan daun ketapang kering.

Berikut cara membuatnya :
Membuat lubang-lubang kecil dengan diameter 5 mm pada bagian bawah dan samping atas ember pertama. Kemudian rapikan lubang tersebut menggunakan pisau.
Membuat satu lubang pada badan ember kedua sebagai tempat untuk memasukkan kran air. Pasang kran pada lubang yang sudah dibuat dan pastikan tidak bocor. Kran tersebut nantinya digunakan untuk mengalirkan air lindi atau bakal pupuk organik cair.
Potong melingkar tutup ember kedua dan sisakan bagian tepinya sebagai alas atau penyangga ember pertama.
Setelah itu, tumpuk kedua ember tersebut dan pastikan benar-benar sudah kencang. Agar lebih menyatu dengan sempurna, Anda dapat menggabungkannya menggunakan lem pipa. Ember pertama berada di bagian atas sedangkan ember kedua berada di bawahnya.
Setelah jadi, ember tumpuk siap digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk organik cair.
Cara kerja dari komposter ember tumpuk, yakni:
Sampah organik dari aktivitas rumah tangga yang sudah dipilah dimasukkan kedalam ember secara apa adanya. Artinya tidak perlu dipotong menjadi kecil dan tidak perlu dicuci. Kemudian ditutup rapat tanpa celah. Hawa panas dan lembab di dalam ember akan membantu mikroba bawaan sampah organik cepat berkembang.
Aroma yang dihasilkan oleh sampah organik dalam ember akan keluar melalui lubang kecil yang dapat mengundang induk lalat Hi untuk datang meletakkan telurnya. Dalam beberapa jam saja, telur dari indukan larva Hi tersebut akan menetas menjadi larva muda dan mulai bergerak masuk menuju material yang mulai terombak.
Tumpukan sampah tersebut akan menghasilkan air lindi yang akan mengalir ke ember bawah melalui lubang-lubang kecil. Air lindi yang dihasilkan tidak dapat langsung diambil, tetapi perlu dibiarkan terlebih dahulu dalam ember bawah selama kurang lebih 1 bulan.
Setelah didiamkan kurang lebih satu bulan, baru dapat dilanjutkan pada proses pematangan lindi menjadi pupuk organik cair. Yaitu dengan cara membuka kran pada ember bagian bawah. Lindi dimasukkan ke dalam botol bening, tutup botol tersebut tetapi jangan terlalu kencang (kendor), kemudian jemur dibawah terik matahari hingga warnanya berubah menjadi hitam coklat dan baunya tidak menyengat.
Pupuk cair organik yang sudah jadi, dapat digunakan dengan cara mengencerkannya menjadi 5%. Yaitu sekitar 3 sendok makan pupuk cair yang ditambah dengan 1 liter air. Larva Hi dan kompos yang ada di dalam ember dapat dipanen secara berkala. Larva Hi dapat digunakan sebagai pakan ternak, serta kompos yang dihasilkan dapat ditiriskan dan diayak sebelum digunakan.

Selain membuat komposter menggunakan ember tumpuk, Pokja PI Krapyak juga melakukan penanaman 3 pohon buah mangga menggunakan planter bag. Semua elemen turut bekerjasama dalam melakukan kegiatan ini dan harapannya dapat menjadi teladan bagi wilayah lain agar dapat turut menghijaukan lingkungan sekitar serta memanfaatkan limbah rumah tangga maupun organik agar tidak sia-sia.

Siswa-Siswi TK Sudirman 03 Krapyak Diajak Tanam Benih Sayuran dan Pohon

Kegiatan ini diinisiasi oleh Pokja PI bersama TK Sudirman 03 Krapyak dengan tujuan untuk membentuk karakter anak-anak agar mencintai lingkungan serta sebagai upaya ketahanan pangan. Oleh sebab itu, Pokja PI Krapyak melakukan kolaborasi bersama Dinperpa dan DLH Kota Pekalongan untuk dapat memberikan dukungan berupa bibit tanaman, alat berkebun dan pendampingan kegiatan. Pihak Dinperpa dan DLH Kota Pekalongan sangat mendukung adanya kegiatan ini. Selain itu, pihak TK Sudirman 03 Krapyak juga didukung oleh Dinas Pendidikan dengan adanya muatan lokal terkait kebencanaan dan lingkungan sehingga kegiatan menanam menjadi sinkron dilaksanakan dan diharapkan mampu mendidik anak-anak agar peka terhadap perubahan iklim yang semakin marak terjadi.

Pada tanggal 21 Februari 2024, telah dilakukan kegiatan pra menanam dengan memberikan edukasi kepada siswa-siswi TK Sudirman 03 Krapyak tentang pengenalan dan pencampuran media tanam yang akan digunakan untuk kegiatan menanam kangkung menggunakan gelas plastik bekas dan pohon buah menggunakan ban bekas. Media tanam yang dikenalkan kepada siswa-siswi berupa sekam, kascing, kompos dan tanah. Para siswa-siswi juga diminta untuk membawa gelas plastik bekas dari rumah masing-masing dan diberi nama untuk memudahkan meilihat progress pertumbuhan tanaman per individu. Hal ini bertujuan agar siswa-siswi memiliki tanggungjawab terhadap tanaman yang sudah mereka tanam dan mengetahui proses dari semai hingga panen. Dalam kegiatan ini tentu didampingi oleh guru atau pihak sekolah dan wali murid yang bersangkutan.

Untuk kegiatan menanam kangkung, pohon buah mangga dan buah jambu dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Februari 2024 pukul 08.30 di TK Sudirman 03 Krapyak yang berlokasi di Jl. Kruing Raya Slamaran, RT 06 RW 10, Krapyak. Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Kegiatan ini diikuti oleh 22 siswa-siswi (8 laki-laki dan 14 perempuan), 4 guru Perempuan (Martini, Silvi, Salma dan Nurul), 5 perwakilan wali murid (Perempuan), 3 penyuluh dari Dinperpa (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan) Kota Pekalongan (1 laki-laki dan 2 perempuan), 1 penyuluh dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kota Pekalongan (laki-laki), 1 perwakilan laki-laki dari pengawas Dinas Pendidikan Kota Pekalongan (Bapak Budi), 4 perwakilan Pokja PI Krapyak yaitu Fajar, Romlah, Naili, Aisyah (1 laki-laki, 3 perempuan) serta fasilitator kemitraan. Sesuai dengan job desknya, penyuluh dari Dinperpa berperan dalam mengedukasi siswa-siswi saat menanam kangkung dan penyuluh dari DLH berperan saat menanam pohon buah.

Kegiatan menanam diawali dengan perkenalan, berdoa dan bernyanyi bersama lalu dilanjutkan dengan arahan dari Dinperpa (Nur dan Lazim) untuk memasukkan media tanam dan benih kangkong sebanyak 10 biji kedalam masing-masing gelas plastik bekas lalu menyiram tanaman tersebut dan meletakkan dengan rapi di sebuah meja yang telah disediakan. Usai menanam kangkung, siswa-siswi diarahkan oleh penyuluh DLH (Imam) untuk menanam pohon mangga dan jambu menggunakan ban bekas dengan melepas bibit pohon dari polybag dan dimasukkan kedalam lubang yang telah berisikan media tanam.

Seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini saling bahu-membahu agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar, dimulai dari pendampingan saat menanam sampai dengan dokumentasi kegiatan. Siswa-siswi pun sangat senang bermain dengan tanah, melakukan kegiatan menanam sehingga dapat menjadi bahan edukasi dalam kegiatan belajar mereka di sekolah. Kegiatan ini tidak berhenti hanya sampai menanam saja namun siswa-siswi akan dipandu oleh pihak sekolah dalam melihat perkembangan pertumbuhan tanaman dan ketika sudah panen akan diadakan acara memasak dan makan bersama.

Kegiatan Pelatihan dan Instalasi Hidroponik Kelurahan Kandang Panjang

Kelompok Wanita Tani (KWT) Kencana Jaya bersama Kelompok Kerja Perubahan Iklim (Pokja PI) dan warga RW 9 Kelurahan kandang panjang mengikuti kegiatan pelatihan hidroponik  yang bertempat di Mushola Al Muhajirin. Pelatihan hidroponik di kandang panjang merupakan kegiatan bagian dari aksi adapatasi perubahan iklim setelah adanya sosialisasi Rencana Aksi Daerah Adapatasi Perubahan Iklim (RAD API). Kegiatan […]

Masyarakat Degayu Nobar dan Aksi Peduli Dampak Perubahan Iklim

Pokja Perubahan Iklim (PI) Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan bersama Kemitraan mengadakan Sarasehan Nobar dan Aksi Peduli Bersama untuk Degayu di Halaman Kelurahan Degayu, Jumat malam (6/10/2023). Film Degayu: Against The Shore ini oleh ClimArt mengusung kampanye #AgainstTheShore, yang bertujuan untuk membangun aksi kolaboratif demi menemukan solusi dan inovasi kreatif bagi wilayah terdampak […]

Bremi Reborn

Bremi Reborn adalah sebuah komunitas paguyuban pemuda kramatsari kelurahan Pasirkratonkrmat yang terdiri dari sekumpulan pemuda kramatsari yang berdomisili di RW 11 dan RW 12. Seperti yang sudah menjadi tradisi disetiap 17 Agustus, sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang senantiasa merayakan Hari kemerdekaannya di Kramatsari pun tidak ketinggalan untuk ikut merayakannya. Dalam menyambut HUT RI yang […]

Panen Hasil Kebun Urban Farming Kelurahan Krapyak

Pada tanggal 08 Agustus 2023, kelompok urban farming “Nusa Indah” RW 10, Kelurahan Krapyak melakukan panen hasil kebun yang kelima kalinya. Sejauh ini, terong merupakan tanaman yang adaptif di wilayah pesisir dan tumbuh dengan baik. Hasil panen kelima ini sejumlah 3 kg, sama dengan jumlah hasil panen di 4 periode sebelumnya. Umur panen terong biasanya setelah […]

Urban Farming Di Kelurahan Pasir Kraton Kramat

Terdapat empat lokasi urban farming yang ada di kelurahan Pasirt Kraton Kramat yang pernah di kelola oleh kelompok masyarakat,  yaitu: Kelompok Ibu Dayatun, Kelompok Bp.Suyono, Kelompok Ibu Dewi, dan Kelompok Bp.Dicko. Kelompok Ibu Dayatun dan Bp.Suyono terletak di Pasirsari, sedang kelompok Ibu Dewi dan Bp. Dicko di Kramatsari. Kelompok Ibu Dayatun beranggotakan dari ibu-ibu Fatayat […]

Pertanian Di Tengah Perkotaan dan Krisis Iklim

Kelompok Tani Usaha Tani Mandiri (KT UTARI) merupakan kelompok tani binaan Dinas Pertanian dan Pangan (DINPERPA) Kota Pekalongan. Saat ini bersama Kelompok Kerja Perubahan Iklim (Pokja PI) Kelurahan Padukuhan Kraton turut aktif menjadi Mitra Adaptasi untuk mendukung aksi adaptasi perubahan iklim melalui pengembangan potensi Urban Farming di wilayah Kelurahan Padukuhan Kraton. Bermula dari hobi dengan […]

Panjang Baru Berbagi dan Berkolaborasi Memperingati HUT Kota Pekalongan ke 117

Kota Pekalongan menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak perubahan iklim, dari banjir, rob, penurunan tanah, kenaikan air laut dan masih banyak lagi. Mungkin saat dilihat dari luar, seharusnya kota Pekalongan menjadi salah satu wilayah yang paling butuh bantuan, apalagi saat bencana bisa sampai mingguan sampai bulanan dan bahkan ada yang hampir tiap hari terdampak […]